Postingan

ENGINE AUXILIARY POWER UNIT CFM56

Gambar
ENGINE AUXILIARY POWER UNIT CFM56 2.       Fungsi Auxiliary Power Unit APU berfungsi untuk men-supply atau memasok listrik untuk menghidupkan instrumen dan alat kelistrikan lainnya. Selain itu, pasokan listrik juga digunakan untuk menghasilkan udara bertekanan (pneumatik) atau yang disebut bleed air. Tenaga pneumatik tersebut digunakan untuk mengoperasikan penyejuk udara atau Air Conditioning Pack dan menghidupkan mesin pesawat. Namun, pada pesawat seperti Boeing 737, untuk mengoperasikan penyejuk udara bukan menggunakan tenaga pneumatik, melainkan menggunakan perangkat pengatur suhu dengan tenaga listrik. Begitu pula engine start yang menggunakan tenaga listrik untuk memutar turbin. Jadi, bisa dikatakan APU digunakan untuk menggantikan mesin dalam menyediakan listrik dan tenaga pneumatik. APU secara otomatis dikendalikan oleh Electronic Control Box (ECB) yang utamanya bertindak sebagai FADEC untuk pemantauan kinerja dari  bleed   air dan pengaturan kecepatan serta suhu.

ENGINE CONTROL CFM56-5A

Gambar
ENGINE CONTROL CFM56-5A 1. FADEC pada CFM56-5A  Pada engine CFM56-5A, thrust atau daya dorong dioperasikan oleh Full Authority Digital Engine Control (FADEC). FADEC merupakan suatu sistem komputerisasi yang berfungsi menjalankan suatu perintah sesuai dengan input yang diinginkan. Seperti halnya perintah untuk memberikan kekuatan paling sesuai dengan fase penerbangan. Perintah tersebut dapat berupa perintah manual (thrust lever) atau perintah otomatis (autothrust). Dengan digunakannya FADEC pada pesawat Airbus 320, terbukti telah memberikan dampak positif bagi seluruh elemen pada perindustrian pesawat tersebut. Diantaranya adalah performa mesin dan keamanan yang lebih baik dibandingkan dengan sistem kontrol hdromechanical saat ini serta pengurangan beban kerja karena kinerja sistem otomatis. FADEC adalah sistem elektronik yang menggabungkan Engine Control Unit (ECU) dan Engine Interface Unit (EIU). Setiap mesin yang dilengkapi dengan FADEC menyediakan fungsi-fungsi b

ENGINE FUEL SYSTEM CFM56-5A

Gambar
ENGINE FUEL SYSTEM CFM56-5A Pada pesawat yang menggunakan engine CFM56-5A ini, yaitu A319 dan A320, memiliki 3 fuel tank. Diantaranya 1 pasang outer cells dan 1 pasang inner cells yang berada pada masing-masing wings atau sayap pesawat dan 1 buah center tank yang berada pada fuselage atau badan pesawat terbang. Total kapasitas dari fuel tank tersebut adalah sebagai berikut: A319 / A320 Two outer cells 1 760 liter (1408 kg) Two inner cells 13 849 liter (11 079 kg) One center tank 8 250 liter (6 600 kg) Pada center tank pesawat tersebut dapat ditambah kapasitas bahan bakar sebesar 2.900 liter (2.320 kg). Penambahan volume sebesar 2% tersebut dimaksudkan untuk menambah ruang tangki agar bahan bakar tidak tumpah ketika mengalami gocangan. Setiap tangki secara terpisah saling memiliki ventilasi pada ujung sayap yang dihubungkan oleh surge tank. Terdapat vent valves berperan untuk memastikan operasi yang benar pada s
Gambar
ENGINE OPERATION CFM56-5A Saat engine beroperasi, udara yang masuk ke dalam engine melewati beberapa proses yang didukung dengan adanya komponen-komponen. Berikut adalah beberapa komponen yang terdapat pada engine CFM56 – 5A yang memakai sistem turbofan: §   Spinner (Aerospike atau spike) Spinner   adalah bagian dari inlet mesin pesawat yang runcing ke depan.   Spinner   dibuat bukan tanpa alasan dan tujuan, melainkan berfungsi sebagai pengubah kecepatan udara saat terbang dengan kecepatan transonik (0.8 – 1.2 Mach). Hal ini dilakukan karena syarat pembakaran di dalam   combustion chamber   atau ruang pembakaran harus bergerak dengan kecepatan subsonik. Jika pesawat bergerak dengan kecepatan di atas 1 Mach, dibutuhkan suatu alat yang berfungsi menurunkan kecepatan udara menjadi subsonik ketika masuk ke dalam   engine   yang nantinya akan diubah menjadi energi mekanik sehingga dapat menghasilkan gaya dorong atau   thrust . §   Fan dan Low Pressure Compres